Kamis, 28 Februari 2013

Why Do We Have To "Move" ?


Move On,dua kata yang memiliki arti yang sangat dalam bagi mereka yang mungkin baru saja pisah.Entah itu si cewek dengan pacarnya atau sebaliknya,atau si cewek dengan peliharaannya,atau yang lainnya,mie instan yang pisah dengan bungkusnya (gue sendiri gak tahu apa urusannya move on dengan mie instan).Tapi bukan hanya itu,semua orang dituntut harus 'pindah'.Karena bumi berputar mengelilingi matahari,dan tidak ada jalan atau benda apapun yang bisa mengantarkan kita ke masa lalu,yang ada hanya ingatan dari masa lalu yang hanya bisa diputar atau di jalankan di dalam pikiran kita.Walaupun berusaha semaksimal mungkin untuk mencoba mengulanginya,tetap tidak ada yang bisa menggantikan kesan pertama,hal ini mengingatkan gue dengan sebuah pengalaman tentang masa lalu yang membuat gue harus berusaha keras untuk melupakannya...

Terlihat sosok anak kecil yang berjalan pelan di sepanjang gang yang pagi itu sedang ramai-ramainya,kaos berwarna kuning bergambar Bart Simpson di depannya dan celana boxer warna biru yang sedang di pakainya waktu itu,membuat orang-orang di sekitarnya tidak memperhatikannya sama sekali,


"Beliii",sambil berjalan ke arah warung,si anak pun memanggil penjaga warung yang saat itu sedang tidak di tempatnya,
"Iya iya,mau beli apa dek?",

"ini? mau beli chiki yang ini",sambil menunjuk ke arah makanan ringan berbungkus merah bergambar macan tutul itu...

"Oh ini seribu-an dek",

"adanya segini",jawab bocah tersebut dan menadahkan tangan kanannya yang terlihat hanya ada tiga koin seratus rupiah dan uang kertas bergambar orang utan.

"Wah,gak cukup dek uangnya",

"Yah,tapi mau bang",dengan wajah memelas.

"Hmm..."sambil menghela napas panjang,si abang tersebut pun menjawab,"besok besok,harus pas ya uangnya",menyodorkan snack yang di tunjuk si bocah lusuh tadi.Dimana gue!? Ya,gue adalah tetangga dari si abang penjaga warung,

"besok besok,kalo gue jajan di warung lu,terus kurang,boleh dong?",

"boleh aja,tapi untuk selanjutnya harga jajanan di warung gue jadi dua kali lipat buat lu!",

Ini yang sampai sekarang masih terngiang di telingaku (jadi kayak lirik dangdut,ya?) Gue selalu berpikir kalo gue pengen jadi anak kecil lagi,kesalahan mereka dianggap wajar,duit jajan kurang gak masalah,dan yang terpenting,terbebas dari galau...

"Kalian kalo udah dewasa mau jadi apa?",tanya ibu guru kepada semua siswa di kelas,dan jawabannya pun beragam,tapi itu hal yang lumrah ditanyakan kepada anak-anak,sampai suatu hari ketika gue beranjak dewasa,gak pernah sekalipun memikirkan apa hal yang ingin gue tuju.

"Lu nanti lulus SMA,mau jadi apa Jie?",pertanyaan yang menekan gue secara berlebihan,bahkan menginjak masa remaja pun,gue masih gak punya impian.

"Gak tau nih,Lu Sen?",

"yah gue sih jelas,mau jadi penyanyi,penyanyi cilik",jawab Shenna meskipun mulai muncul kerutan yang jumlahnya ribuan (berdasarkan survei yang dilakukan NASA,belakangan diketahui itu adalah crop circle*),yah gue kembali galau...

(* semacam lubang atau bentuk misterius yang muncul secara tiba-tiba)

"Jie,ikut nonton yuk!",

"Hah? Nonton?", Hal yang sejak SD sama sekali belum pernah gue lakukan,tapi sekarang hal ini harus gue perhatikan,

"Gak deh,lagi not-delicious-body nih".Kembali galau,bukan bukan,bukan karena teringat masa kecil,karena gue gak ada duit buat nonton,sitmeeeen!

Semua kembali kedalam hari-hari gue seperti biasa,sampai pada suatu hari gue menolong seorang anak kecil yang jatuh dari sepeda roda empatnya,sambil berkaca-kaca karena menangis si anak-kecil-bibit-masa-depan-karena-dia-imut ini berusaha mengucapkan sambil terbata-bata,"M..ma..makasih,om",What?? tau gitu sih gak gue tolongin,tapi setelah nyokapnya dateng,bahkan nyokapnya bisa dibilang hampir seumuran dengan gue,ya mungkin empat tahun lebih tua.Awalnya gue berpikir untuk modusin nyokapnya si anak kecil,tapi gue urungkan karena masih terlintas sebuah kata "om" yang di lontarkan ke arah gue.Kembali galauuu...

Hari-hari seperti biasa masih berjalan dengan semestinya,hingga tidak terasa malam minggu datang dan seperti biasa pula,gak ada planning kemana-mana.Terakhir kali gue berusaha ngajak cewek jalan malam minggu,dia malah ngajakin ketemuan dirumahnya,belum sempat membalas ajakannya,gue pingsan tiga hari dua malem.Jadi malam ini gue memutuskan di rumah aja sambil nonton tv,kebetulan waktu itu lagi ada film box office "Spiderman",padahal gue berharap seseorang yang gue harapkan datang,dia adalah Kamen Raider,tapi karena dia sibuk membantu polisi melakukan razia,jadi gak bisa nemenin gue.

Seperti ada semacam kebetulan yang disengaja waktu itu buat gue,karena di film Smackdown ini,loh loh,Spiderman ini,ada sebuah quote yang diucapkan Paman Ben kepada Peter Parker,"Seiring dengan kekuatan yang besar,datang pula tanggung jawab yang besar...",dari sini seakan pikiran gue tersadar,sadar kalo ternyata gue udah remaja,sadar juga kalo ternyata gue nonton di rumah tetangga,dan sadar...kalau ini bukan di surga.Artinya,apapun yang kita ingin raih tidak semena-mena datang begitu saja tanpa adanya usaha.

Sejak saat itu gue sadar,kita gak akan bisa kembali ke masa kecil,melakukan hal bodoh ataupun kesalahan yang masih diwajarkan orang dewasa,tidak menjadi diperhitungkan,bersifat tidak peduli dengan perubahan,Kenapa!? Karena kekuatan yang kita punya sekarang,jauh diatasnya,dan sekarang,dunia benar-benar membutuhkan kita,untuk meneruskan halyang telah dilakukan orang dewasa yang dulu membatasi pergerakan kita...Itulah tanggung jawab yang dimaksud oleh Paman Ben,dan yang terpenting,kita gak akan pernah bisa kembali ke masa lalu,menghapus kenangan buruk dan membuatnya dengan yang baik,karena itulah yang kelak akan kita tertawakan (kenapa feeling gue jadi gak enak ya,selama ini kan gue yang selalu di tertawakan!?).Ya,kita harus move on,karena kekuatan yang kita miliki,sudah terlalu hebat untuk di lakukan di tempat yang sebelumnya...

0 komentar:

Posting Komentar