Ketika mendengar kata "taruhan",yang terlintas di pikiran kalian pasti hal negatif.Ya,itu juga yang telintas di otak gue,jangan underestimate,gini-gini juga gue punya otak,yang ukurannya udah di beage.Tapi biar bagaimanapun,gue pernah melakukan hal keji ini (kok merinding yah),dan lebih parahnya lagi.taruhannya tentang cewek (what devil you are!?).
Kejadiannya bermula pas gue SMP dan itu udah di tingkat akhir,artinya kelas tiga,dan lagi gue berstatus sebagai wakil ketua osis *benerin kerah*,entah kenapa guru-guru dan teman-teman seangkatan gue menunjuk gue,yah mungkin karena waktu pemilihan ketua osis pada saat itu hari minggu,gak nyambung memang,tapi ya gue uaha cari alasan yang sedikit masuk akal biar kalian percaya.Setelah beberapa hari,akhirnya angkatan gue pada saat itu resmi menduduki sebuah ruangan di SMP gue yang di klaim menjadi ruang rapat anak osis,keren!.Disitu gue sama Ganang,ketua osis gue (bukan Oppa Ganang Style loh),memikirkan sebuah program kerja baru.
"kira-kira program kerja pertama kita apa ya Jie,yang wah gitu!?",
"Umm..duh gue lagi gak bisa mikir,perut gue kosong,takut maag gue kambuh,adoooh!!!"
"Oke oke kita ngobrol di kantin aja",jawab Ganang dengan wajah memelas dan jelek.
"Nah agak mendingan nih gue sekarang",balas gue dengan tampang berlagak seperti orang picik (yes,you are!).
Setelah itu kami berdua melanjutkan pembicaraan antara petinggi-petinggi osis,padahal cuma berdua.Ditengah pembicaraan,gue yang lagi fokus sama mie goreng instan yang daritadi kaya gak abis-abis,Ganang memecah lamunan.
"Oi,oi Jie,itu bukannya anak osis kelas satu yang namanya Lois!?",
"Hmm..wwiwiwiyyaa",karena mulut gue penuh dengan mie,entah kenapa suara gue jadi kaya maling abis dihajarin massa.
"Wiih boleh juga nih anak,imut bro,kaya kakak kelas gue waktu SD",Ganang yang sepertinya tidak memperdulikan perkataan gue tadi,matanya berbinar-binar,keluar cahaya laser,oh bukan itu Superman.
*glek* "Nang,perasaan setiap orang yang cantik dan imut di sekolah kita,lu selalu bilang sama kaya kakak kelas lu di SD,apa dia itu setan,bisa pindah kemana aja?",tanya gue yang sedikit gelagapan sehabis menghabiskan segelas susu cokelat.
"Pletak* "Sialan lu,ya nggak lah,dia itu selalu ada di pandangan gue",
Entah kenapa gue jadi ngeri denger kata-kata dia barusan.Gimana kalau selama ini dia diam-diam memendam perasaan ke gue.Oh tidak,gue belum siap dengan ini.
"Eh gue punya ide!",
"Tentang proker,gue lagi gak bisa mikir gara-gara kekenyangan,nanti aja deh",jawab gue malas.
"Kok bisa ya lu jadi wakil,bukan kali ini bukan tentang proker,lebih tepatnya game",
"Apaan tuh?",tanya gue heran.
"Diantara kita berdua,lomba jadi pacarnya si Lois,deadlinenya seminggu dari sekarang",
"Hmm..kayanya boleh juga,terus rewardnya apa?",tanya gue yang sedikit tertarik.
"Yang kalah,harus nraktir makan di kantin selama seminggu...Dan..."
"Huh?",
"Harus mikirin minimal tiga program kerja di bulan depan!!!,GAHAHAHAHA!!!"
Mampus! ini hal yang gue gak bisa,otak gue memang kadang-kadang encer,tapi itu juga paling di bulan februari tanggal 29,itu artinya di tahun kabisat.Dan ini bukan,jadi gue harus menang,HARUS!
Langkah pertama yang gue lakukan di hari berikutnya,tentu saja mencari teman dekatnya yang gue kenal,yah pada saat itu sepertinya sistem percomblangan sudah mulai eksis.Gue mulai minta-minta nomer hapenya,alamat rumahnya,username friendster (jangan bilang gue norak,kita berbeda jaman teman),bahkan sempet minta ukuran sepatu.
"Ciyee,kak Adjie baru-baru udah mau ngebeliin sepatu nih ya",puji temannya dengan wajah sumringah.
"Oh bukan bukan,nanti kan niatnya mau main ke rumahnya,terus takut sendal jepitnya ketuker hehe",
Entah kenapa tatapan adik kelas gue waktu itu jadi ilfil,tapi nevermind lah.
Hari berikutnya,gue mulai mendekat ke teritorial (wilayah) kelasnya,berharap bisa bertemu dengannya,dan betapa beruntungnya gue,gak ketemu ternyata,tapi tenang,gue gak pulang dengan tangan hampa hari itu,karena sambil bawa es mambo.
Hari ketiga,gue masih belum dapet kesempatan ngobrol langsung sama dia,tapi sepertinya Ganang juga mendapati hal yang sama,jadi gak terlalu khawatir gue,tetap hari ketiga gue gak dapet apa-apa,tapi ada pencerahan lagi,ternyata si Lois ini memang jomblo,jadi gak terlalu sulit mungkin buat nembak dia.
Sialnya,hari berikutnya maag gue kambuh,mungkin karena sebelumnya terlalu mikirin "lomba" ini,jadi kurang makan,disitu demam gue tinggi,dan hari itu gue gak masuk,malah ke dokter hewan,eh salah disampingnya dokter hewan ada dokter umum.
"wah ini nak Adjie harus istirahat ya",
"kira-kira berapa hari dok?",
"Hmm..keliatannya sih sebentar,cuma empat hari kok",
(di dalam hati) "HAH! Empat Hari??!! Sebentar!!??,Lu harus berobat,Dok!!!",
Gue semakin bingung,gimana nih,kalau empat hari gak mungkin,sedangkan waktu deadline untuk lomba aja tinggal tiga hari lagi,dan gue belum mendapat hasil yang maksimal.Tapi gue ngerasa bener-bener gak enak badan saat itu,seakan-akan bumi ini bulat dan berputar (itu kenyataan Bego!!).
Selama tiga hari,gue gak masuk sekolah dan hanya terbaring di rumah...
Keesokan harinya gue memutuskan untuk masuk sekolah,karena udah lumayan enak juga badannya,dan alasan lain,tentu saja sebagai laki-laki yang menepati janji,INI HARI DEADLINE...
Pas gue masuk pintu gerbang,gue gak tahu apa-apa,tiba-tiba si Ganang menghampiri gue dengan wajah yang sedikit mencurigakan,ketawa,senyum,apa dia sudah gila??
"Wah udah sembuh Jie,oh iya gak lupa kan?!",dengan wajah sumringah.
"Iya thanks Nang",dengan sedikit kebingungan.
Di kelas gue pun masih ngerasa gak enak badan karena saran dokter gue masih harus istirahat sehari lagi,tapi gue "bolos" dari waktu istirahat ini,karena ada ulangan matematika juga,kalo susulan,udah dijamin gue remedial.
"Eh Jie gimana keadaan lu? Oh ya,lu gak denger kabar baik selama tiga hari ini?",sapa Ricky,teman sebangku gue.
"Mendingan Rik,ada apa?" jawab gue dengan kondisi yang sedikit lemas.
"Si Ganang,akhirnya punya cewek juga dia,anak kelas satu itu loh,siapa sih namanya ya...Elis,Luis.."
"Lois..?",potong gue.
"Nah iya,lu tau juga,ya lumayan sih anaknya,jadi pasti terkenal di kalangan anak kelas tiga yang jomblo ngenes,jangan-jangan lu juga?!".
"Eh? Nggak lah haha enak aja lu,gak se jones itu kali gue",tanggap gue dengan senyum palsu.
Jadi ternyata senyumnya Ganang di depan pintu gerbang tadi bukannya tak beralasan,karena dia memenangkan perlombaan ini.Ya,akhirnya gue kalah,dan konsekuensinya gue jalanin,selama seminggu harus selalu nraktir si Ganang,parahnya,dia selalu ngajak si Lois setiap kita ke kantin,dan juga memikirkan tiga program kerja selama satu bulan.Tapi hal baiknya yang gue ambil dan alasan kenapa gue kalah,itu karena gue gak tulus,niat awal gue hanya ingin terbebas dari pikiran dan dapet makan siang gratis selama seminggu,tapi Ganang,dia menganggap ini bukan sebagai taruhan,melainkan sebagai pembuktian jati diri dia sebagai laki-laki yang berkomitmen.Itu juga yang sampai sekarang gue belum sepenuhnya bisa,berkomitmen.Gue menyimpulkan sebuah hikmah,kalau taruhan ini...selanjutnya gue gak boleh sakit di taruhan-taruhan berikutnya dan harus menaaaang,GHAHAAHAAHAHA!!! (masih gak sadar juga).
Follow @adjizkard
Kamis, 07 Februari 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar