Adalah Danu,Adit,Ahmad,Vivi dan Dede,yang menjadi tokoh kurang utama dalam petualangan bodoh gue kali ini.Ya,ini merupakan ke-dua juta empat ratus sembilan puluh tujuh ribu,lima ratus tiga puluh satu kalinya,gue menjalankan stupid adventure.
Tepatnya pada malam minggu kemarin,perasaan gue sesaat setelah beberapa menit merasakan malam minggu menjadi aneh,jantung berdebar lebih cepat,darah memompa dengan kebutnya,dan rambut kakek gue semakin memutih (apa urusannya?).Seakan malam minggu menolak keberadaan jomblo dari segala jomblo seperti gue.Peringatan kawan-kawan,jomblo,dilarang bermalam mingguan,apapun alasannya itu,karena pengalaman yang akan gue ceritakan ini,pasti akan terus membekas di pikiran tukang es mambo.
So,here's the chronology...
"Jie,dimana?",tanya Ahmad via sms.
"...",
"Cepetan,anak-anak udah pada ngumpul nih!",ujar Ahmad
"...",balasannya selalu seperti ini karena gue gak punya pulsa,lagian mubazir,kalo malem minggu,jomblo masih punya pulsa,apa kata tetangga.
Agak sedikit nge-skip persiapan gue,gue pun sampai di tempat yang sebelumnya telah di janjikan oleh yang lainnya,jam lima lewat...lewat empat puluh lima menit.
"Sorry,sorry,tadi pas balik kuliah,ribut dulu sama tukang cendol,gara-ga...",
"Lu udah pernah make alesan itu,Jie",potong Adit.
"Lagian,seisi Tangerang dan sekitarnya juga tau,kalo lu si raja ngaret,setelah raja jomblo",Lanjut Dede,yang termasuk dalam salah satu dari dua orang stalker blog gue.
"Oke oke,langsung cabut yuk!",lanjut gue ketus.
"Kita gak langsung main,kerumah Danu dulu,abis itu ke kosannya si Vivi,baru nentuin mau jalan kemana",Jelas Ahmad.
Setelah percakapan yang memojokan itu berlangsung,kita pun langsung tancap gas kerumah Danu,tapi sepertinya,waktu gak berpihak dengan para jombloers,Maghrib pun tiba,jadi gue memutuskan untuk memberi aba-aba ketukan tiga per empat (ini kenapa jadi kayak nyanyi Indonesia Raya!?).Tapi untungnya,ternyata si Danu juga udah ada di mesjid yang sama dengan kita,belakangan di ketahui,kalo dia sekarang pindah lokasi nyolong sepatu,karena di lokasi sebelumnya udah kegep.
"Wah,kita udah lengkap nih,yaudah yuk langsung ke kostan vivi",Ahmad langsung to the point.
"Tar dulu mad,gue naro motor dulu,kayaknya kelebihan nih motornya",jawab Danu.
"Eh,kayaknya gue aja deh yang gak bawa motor,feeling gue gak enak nih",ujar gue.
"Terakhir kali feel lo gak enak juga,akhir-akhirnya cuma gara-gara kebelet pup aje,kan!?",Sambut Danu tangkas. Dede ngapain!? Ya,hampir di sepanjang perjalanan,yang dia lakukan hanya menyimak pembicaraan kami sambil ketawa cekikikan,yang sebenarnya membuat gue menjadi tambah khawatir.
Dari situ,gue dan yang lainnya memutuskan ke rumah Danu,niat gue sih,ya mungkin aja di rumahnya masih ada mie instan yang gak kepake gitu.
Singkat cerita,selama kurang lebih dua jam perjalanan dari rumah Danu,kita sampai di kost-annya Vivi,gak kebayang gue gimana kalo jarak kampus ke rumah gue kaya gitu,bitu sih udah itungan mudik sekalian,iya kalo mudik enak,setahun sekali,lah tiap hari!? Lebih mirip kerja rodi.
Setibanya di kostam Vivi...
"Tar dulu,istirahat dulu deh,baru jalan lagi",Ujar Adit dan gue pun mengiyakan dengan langsung baringan di ruang tengahnya tanpa alas apapun.Danu dan Ahmad juga kayaknya udah hopeless buat ngelanjutin.
"Vi,pinjem laptop dong,lu ada modem gak?",Tanya gue di tengah-tengah lamunan, kegalauan, dan kejombloan.
Jadi kami memutuskan untuk break satnite adventure dulu, karena gue ngantuk, laper dan yang paling parah, jomblo.
Bersambung...
Kamis, 31 Oktober 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar