Setuju gak,yang namanya tawuran itu selalu meresahkan!? Iya,apapun alasannya,gue yakin pasti awalnya karena hal sepele yang di lakukan oleh mereka yang ceroboh,tapi ending-endingnya bisa menghilangkan banyak nyawa.
Jujur,gue sebagai orang yang baru aja jadi mantan pelajar dan menduduki bangku kuliah,merasa iri dengan teman-teman lainnya yang udah menempuh pendidikan di luar negeri secara gratis (baca : beasiswa,bukan imigran gelap).Iya,mereka bisa sampai kesana karena benar-benar memanfaatkan masa muda mereka dengan hampir sempurna.
Tapi masih banyak justru teman-teman dan ade kelas gue bahkan mungkin juga senior yang beberapa tahun di atas gue,masih menjadikan tawuran sebagai kebiasaan.Kali ini mau gue share tentang penyebab tawuran pada umumnya yang sering gue liat sendiri,kadang ramean juga...
Ini udah pasti nih,gara-gara si Inem nolak cintanya Parjo dan jadian sama Muklis,kubu Parjo merasa gak terima,ia pun langsung manggil aliansinya dan berencana buat ngegebukin si Muklis.Mendengar kabar itu,Muklis tak tinggal diam,dia juga langsung mengumpulkan warga kampung Sukasingel.Terjadi lah keributan diantara kedua kubu.Ada juga sih yang ribut karena cowok,tapi umumnya sih gak sampe tawuran,paling hanya mereka yang bermasalah aja.Maksud gue,ayolah teman-teman,lihat gue,gue jomblo,dan gue (gak) happy! Apa setelah kita tawuran si cewek akan menganggap kita hebat,keren,dan pahlawan abis gitu.Sebagian besar cewek yang berpikir rasional,gak akan berpikiran demikian men,itu hanya akan membuat citra kita di mata mereka sebagai orang yang gak bisa menerima kenyataan.Mereka pasti mikir gini,gimana kalo nanti gue jadian sama dia dan misalkan udah gak ada rasa terus minta putus!? Yang ada hanya perasaan takut.
Ini juga salah satu penyebab yang menyebabkan tawuran beredar,umumnya sih di kalangan pelajar.Mereka merasa tidak terima apabila sesuatu terjadi atau menimpa teman mereka,apalagi semisal temannya di keroyok.Ya gue sih sangat mendukung adanya solidaritas,tapi gak begitu juga,nggak seharusnya juga kejahatan di balikin dengan kejahatan.Sukur sukur,kalo nanti pas kita ngebales masih bisa menghirup udara bebas,kalo endingnya di jeruji!? Atau mungkin lebih buruk dari itu!? Oke gue tahu,pasti sakit rasanya melihat teman kita disakiti tapi kita gak berbuat apa-apa,tapi tunggu dulu,kan nggak selamanya juga teman kita berada di posisi yang benar,bisa saja ternyata ia di tempat orang yang bersalah,jadi kalo untuk yang ini,saran gue,"lindungilah orang yang kalian sayangi,bukan menjadi pendendam" :)
Ada yang pernah mainin Grand Theft Auto atau yang biasa disebut dengan GTA!? Ya minimal taulah,ituloh,game yang mengajarkan tentang menjadi penguasa di sebuah kota dengan menjalani misi-misi lainnya juga.Alasan tawuran karena alasan mempertahankan daerah kekuasaan menurut gue pervy abis.Kita ngejagain daerah yang menurut pengakuan pribadi,sebagai daerah yang hanya boleh di tempati oleh kumpulan kita aja,dan gak ngebiarin kelompok lain atau bahkan orang lain mendekat.Coba ya pikirin,kita hidup gak akan lebih lama dari seratus tahun,kayaknya kalo cuma di pake buat ngejagain daerah yang jelas-jelas gak mendapatkan pengakuan secara resmi itu sia-sia banget,apalagi sampe mempertaruhkan nyawa.Duh,gak banget deh.
Intinya,gue gak bermaksud untuk mengintimidasi siapapun,justru sebaliknya,gue malah pengen ngajak temen-temen yang masih hobi banget sama ribut-ribut atau berantem gitu,udahan deh.
Permasalahannya gini,bayangin kalo misalkan kalian ngeroyok anak orang,terus dia kenapa-kenapa,masuk rumah sakit,orang tuanya gak terima,minta ganti,ujung-ujungnya,orang tua kalian pasti yang ganti,okelah kalo mungkin orang tuanya termasuk "berada",tapi kalo untuk bayar SPP aja harus banting tulang kering!? Belum lagi kerugian-kerugian yang timbul akibat sarana yang rusak,duh gak kebayang deh betapa stressnya orang tua.Saran dari gue,solidaritas itu perlu,terus melindungi orang dan tempat yang menurut kita sangat perlu dilindungi itu perlu banget,tapi alangkah cerahnya awan Indonesia,bila gak ada perkelahian yang masih tersebar di setiap daerahnya :)
Mereka (Para orang yang bertauran) dididik untuk sekolah oleh orang tuanya, dimbing atas kelakuan baik dan atau buruk. Sayang s**an memang kuat. Sampai-sampai otak bejat manisia dimuslihati olehnya sehingga merusak citra sebagai manusia atau orang yang berpendidikan. Sure?
BalasHapusYap! Agree :D,mungkin di sisi lain,kita juga sebagai yang lebih dewasa mungkin cenderung lebih menyepelekan hal-hal kecil bang,thanks anyway,udah mampir :D
BalasHapus