Senin, 19 Agustus 2013

Is Hard To Keep, Than Asleep!

"Defense!!! Defense!!!", perintah kiper dari klub Bagong FC, yang pada saat itu menerima serangan bertubi-tubi berupa shoot yang tiada henti dari tukang pukul.

Pernah gak sih, nonton adegan yang kurang lebih mirip atau seenggaknya mendekati kayak yang di atas!??? Ini juga yang mungkin sering di rasakan oleh mereka-mereka yang saling menjalin asmara. Slogan mereka, "lebih sulit mempertahankan daripada mengejar", gue agak heran juga sih, tapi kalo yang mereka maksud dengan mempertahankan ke tampanan gue, emang agak sulit. Setiap menjelang bulan purnama pasti luntur, untung gue masih punya stok crayon (make-up yang murah meriah nih, pilihan warnanya banyak pula, kalo kurang tebel tinggal di spidol!).



Mari kita kembali ke permasalahan, emang sih sulit, kalian tau kenapa!? Bisa diibaratkan seperti sebuah pohon toge, yang togenya udah di ulek dan di campur-adukan dengan bumbu-bumbu ketoprak, beserta sayuran, lontong, dan bihun yang kemudian ditambah kecap, bumbu kacang, dengan imbuhan sedikit air. See!? Sulit kan!? Iya,sulit untuk kembali melihat bentuk asli dari si toge, kecuali togenya di pisah dipinggir kanan, karena kiri biasanya buat cabe.

Itu di atas pengibaratkan berdasarkan pemikiran idiot gue, sekarang versi gue yang udah menjadi profesor, tetap mempertahankan ke idiotan. Sulitnya mempertahankan perasaan asmara dua sejoli yang sedang tinggi-tingginya cinta itu, dikarenakan banyaknya sifat diantara keduanya yang semakin lama semakin muncul, seiring perjalanan kisah kasih mereka terhitung mulai dari berpacaran. Kalo misalkan pas pdkt itu, ya umumnya sih sifat-sifat baik doang yang di praktekan keduanya. Kecuali, yang dari awal udah bilang ke si gebetan tentang segala kekurangan mereka, mulai dari kekurangan secara fisik, psikis, maupun kekurangan dana untuk mencari segelas minuman bersoda, dan sesuap pizza. Menurut gue itu gentle, tapi ya namanya juga orang kasmaran, mau dibilangin segala macam kekurangan sampai detail mengenai koreng gara-gara jatuh dari sepeda roda empat yang udah bertahun-tahun lalu itu juga tetep aja kekeh. Saran gue sih, selalu tanggapi gebetan atau calon alarm hidup kalian dengan akal pikiran yang sehat, jangan gampang ke modus, baru dibilang cantik dua detik aja langsung terbang ke Zimbabwe,jangan.

Lainnya, penyebab sulitnya untuk mempertahankan bisa terjadi karena perlahan-lahan orang tua dari salah satunya mengetahui, dan sebenarnya kalian belum di beri izin untuk menjalin asmara sementara. Ini yang udah pernah gue ceritain, kalo emang belum atau gak diizinin orang tua, baiknya ngomong dari awal deh, jangan sok-sokan mau backstreet, cepat atau lambat, jalanan pasti macet, dan orang-orang mulai mencari alternatif. Nah! Cepat atau lambat juga orang tua kalian pasti akan mengendus aroma-aroma asmara. Biasanya si anak ini akan menjadi jauh dari keluarga, dan lebih sering menyendiri, eh gak taunya pup di celana. Parahnya lagi, kalo kalian putus dengan alasan gak diizinin orang tua, itu bisa membuat citra kalian sebagai anak dan calon gebetan menjadi buruk, terkesan durhaka dan gak jujur, biasakan jujur di awal, untuk menghindari penyesalan di akhir, jangan ikut-ikutan para tokoh tokoh negara yang gak baik ya!

Terakhir dan yang paling penting adalah, karena keduanya masih kurang bisa menjaga keharmonisan. Yang gue maksud dengan keharmonisan bukan berarti gak ada pertikaian atau perpecahan selama kalian menjalin hubungan. Justru permasalahan itu malah baik menurut gue, kenapa!? Ujian di perlukan sebagai tolak ukur kemampuan kalian. Itu juga gunanya sebuah permasalahan, untuk mengukur kemampuan kalian sekaligus menjadi bahan koreksi diri biar kedepannya gak keulang lagi kejadian yang sama, malu lah sama diri sendiri, udah di tes dengan permasalahan yang sama tapi tetep gak ada perubahan baiknya, mau sampe kapan "tinggal kelas" terus!? :). Malah kalo gue pribadi sih, lebih menginginkan adanya sebuah permasalahan secara rutin, biar gak monoton, minimal ada kisah yang kelak bisa kita tertawakan dimasa depan, walaupun tragis. (Hashtag Kisah Gueeee...).

Terakhir, pesan (sok tau) dari gue, jangan pernah menyalahkan keadaan. Ingat! Kehidupan kalian, ya kalian sendiri penyebabnya, apalagi yang sampai men-judge orang lain secara berlebihan, gak banget deh itu mah. Boleh sih kita sedikit tegas ke orang lain, yang meskipun notabene kita gak kenal, tapi coba pikir-pikir lagi deh, kira-kira dengan nasihat itu apa respon mereka, kan ada juga yang gak seneng di komentarin macem-macem, idealis. Oke semangat, mempertahankan, gue juga akan berusaha mempertahankan! Yah, you know what i mean lah. :)

0 komentar:

Posting Komentar