Sabtu, 25 Mei 2013

Cerpen : Kusno,The Individualism

"Cihuy,bb baru nih No!",

"Alah,ini juga dapet dari undian ciki gue,eh,Promote-in gue dong,tapi ke yang kontak cewe aja,Mat",pinta Kusno kepada Mamat.

"Wah,sayang banget lu telat,No..baru aja bb gue di format isinya",ujar Mamat yang membuat nafas jomblo si Kusno kumat.

"Lah kok bisa gitu!?",

"Iya,ini gara-gara masukin lagu yang isinya lypsingan semua,tau-tau nge-lag",



"Elu sih kebiasaan,gue bilang juga mendingan lagu-lagu Nike Ardila",

"Bukan gitu masalahnya,No..hp gue ini binal,kadang malem-malem geter sendiri (itu alarm,Mat!!!)",

"....",

Ini Kusno,seorang mahasiswa tingkat dewa (baca : paling lama diantara teman seangkatannya yang keluar).belasan semester dilalui seorang diri,walaupun terkadang setiap malam harus mengiris urat nadi karena diselimuti rasa sepi (puitis mode on!).Hingga akhirnya datang sang penjaga galeri tulisan hitam putih di atas kertas tipis berwarnakan abu-abu (baca : loper koran) tetangga sekaligus adik kelasnya.Keseharian Kusno pun terbilang sangat membosankan,tidur-sarapan-pup-kuliah-pulang-tidur,kadang ada kegiatan yang di lakukannya berbarengan (kecuali pup loh ya),hingga suatu hari terdengar kabar bahwa Arya Wiguna yang lama-kelamaan memacari personil JKT48 satu per-satu,pemikirannya berubah.Sifat individual dan idealis yang dimilikinya,selalu menjadi penyebab ia ditinggalkan teman-temannya,ya,dia egois karena tidak ingin lulus kuliah bareng (Kusno : bukannya gue gak mau,emang kaga kesampean,Begooo!!!).

*triiing* (bunyi alarm nih! bukan ibu peri)


"Mampus gue! hari ini presentasi!!!",Ujar Kusno yang sepertinya kesiangan karena menonton organ tunggal di gang seberang rumahnya.

"Bu aku berangkat...Assalamualaikum..",sambil berlari ke arah garasi tempat si Biru,mobil butut yang telah setia selama tiga tahun menemani masa kesendiriannya.

"Kamu ndak sarapan lagi mas?",

"Gak usah bu,hemat nasi",

Setelah melewati jalan yang panjang selama kurang lebih tiga hari,Kusno sampai di kampus,untung saja kampusnya masih terbilang dekat,karena apabila jauh sekali,mungkin pada saat Kusno sampai,ia telah wisuda.

Di kelas,jam menunjukkan pukul delapan lewat sembilan menit...

"Alhamdulillaaah Pak Usep belom dateng,selamet gue,kirain terlambat hahaha",ujar Kusno kepada Mamat,teman sohibnya sejak masih terikat oleh tali pusar (loh?).

"Pala lo!,ini terlambat sembilan menit,tadi dosennya udah sampe sini,nge-absen,terus dia bilang,"yang gak ada pada saat saya absen sekarang,tidak boleh mengikuti mata kuliah hari ini!","dia bilang gitu",

"Mampus gue!!!",

"Mending lo cabut dari sekarang,sebelum kiamat sugra menimpa lu,No!",jelas Mamat yang sepertinya membuat jambul Kusno melemas,mungkin karena dia pake gel yang sachetan.

FYI,Pak Usep ini,bisa dibilang the most killer lecturer yang pernah di hadapi oleh Kusno,gaya belajarnya sih gak aneh-aneh,ekstra tertib dan minim toleransi,gak pandang bulu,ayam kek,anjing kek,tetep dianggep binatang sama dia (ya iyalah).Contohnya aja gini,kalo misalkan masuk kuliah jam delapan,setengah jam sebelumnya,dia udah mantengin di depan kelas,dan gak akan ngebolehin mahasiswanya pulang sebelum menyelesaikan kuis yang diberikan,sungguh,inikah akhir dari dunia yang bersifat fana?

Balik ke Kusno,ia pun memutuskan untuk meninggalkan kelas dan meninggalkan presentasi tugas mingguannya yang memang sama sekali belum dia kerjakan,karena terlahir dari keluarga yang sederhana,menjadi mahasiswa sekaligus bekerja adalah pilihannya,ia pun menjadi seorang reporter freelance di sebuah toko material swasta.Itu juga yang menyebabkan banyak tugas kuliah ia tinggalkan,disamping karena sedikit kemalasan,oke oke,lebih banyak malasnya sih.

Kusno memutuskan untuk "nongkrong" sambil menemani Ari,tukang somay yang menjadi Csnya dalam membicarakan bola,you know what i mean.

"Terlambat lagi lo?",tanya Ari.

"Emangnya apalagi yang bikin gue kesini,selain nagih duit taruhan bola",

"Yaelah slow aja,masih ada dua tahun lagi sampai batas lu di D.O",

"Ah gila lo! gue gak mau ngikutin jejak lo yang drop-out terus jadi tukang somay terus modusin mahasiswi baru,No Way!",

"Yee sial lu,seenggaknya gue gak jomblo abadi",

Kusno pun termenung,menunduk,dan manggut-manggut (ini galau apa lagi mossing?)...Sejenak ia terpikirkan,akan hal yang sepertinya pernah hilang dalam dirinya,ya,perasaan cinta yang dulu pernah dimilikinya.

"Bang,lima ribu,ya!",

Terdengar suara perempuan yang menghentikan lamunan Kusno.Ia pun segera menengokkan wajahnya ke arah si perempuan,dan terkejut ternyata itu adalah..ibunya! (bukan bukan,ceritanya gak gitu,bego!).Paras menawan dengan rambut terurai panjang dan perawakan yang tinggi langsing mengalihkan awan mendung di pikiran Kusno,membuat harga cabe pada saat itu naik,dan banjir di daerah Jakarta Barat surut,apa artinya? Ya,Kusno falling in love! (Bersambung)...

0 komentar:

Posting Komentar