Sabtu, 11 Mei 2013

A Bit About "Pondok Indah"


Hallo Hallo! Akhirnya,setelah hampir dua minggu gue bersemayam dibalik gerobak abang tukang gorengan,bisa kembali nge-blog adalah hal yang luar biasa *ngaca pake spatula*,rasanya itu diibaratkan,seperti dua pasangan yang ngebet banget kepingin pake baju couple,dan akhirnya kesampean meskipun harus menjadi badut dufan...oke kita skip ini,imajinasi gue lagi gak mau mikirin mahluk yang perutnya buncit terus komuknya senyum terus sampe kiamat dan rambutnya di warna warnain ala supporter bola,bola bekel.

Beberapa hari ini gue sedang membayangkan dan melakukan pengamatan tentang tempat tinggal gue sekarang.Ya,Pondok Indah,siapa yang gak tahu Pondok Indah,dengan bangunan yang serba mewah sana sini,tukang sayur datang dan pergi,di balik naungan ibu pertiwi *halah*.

Tapi yang gue maksud di sini bukan Pondok Indah di Jakarta selatan (legaaa...lagian mana mungkin orang kayak lu bisa tinggal di tempat mewah gitu Jie),yang gue maksud disini adalah,Pondok Indah sebuah perumahan di Kutabumi,salah satu daerah bagian dari Kabupaten Tangerang (dimana tuh!?)



 Ayolah,teman-teman,masa kalian gak tahu Kutabumi itu dimana? Coba deh,google mapnya di ganti sama redtube map (don't try this at home!),pikir pikir lagi,pasti kalian pernah mendengar sesuatu tentang kutabumi,di tv!?

 "Oh,yang ada tabung elpiji tiga kilo meledak itu ya!??".Y..ya mungkin itu boleh,tapi coba yang lebih baik dari itu?

"Ini kan! yang ada buruh pabrik yang di sekap sama pemilik pabriknya itu!!!???",O..okee..tapi prestasi baiknya,cobalaaah gali lagi!!!

 "Yang ada anak SD dicabu...",Oke oke,tapi ini lebih baik daripada hal yang biasa gue tanyakan ke teman-teman gue di kampus,kesalahan yang gue lakukan adalah bertanya dimana mereka tinggal.

Contoh kasus seperti ini...

"Oi bro,rumah lu dimana!?",tanya gue,sama orang yang barusan lewat disamping gue,padahal gak kenal sama sekali.Sok kenal dikit,gak apa apa,itu bagian dari usaha mencari ke-eksisan.

"R..rum..rumah gue..di Pantai Indah Kapuk blok bla bla bla...Elu sendiri?",jawab dia gemetaran,tapi kok lengkap?!

"Oh gue,di Kutabumi",jawab gue senga,

"Wih serius lu beroh?? Jauh amat dong,naik apa lu? ngekost?",

"Wo wo wo kalem bro,iya naek motor,ya lumayan laaah,gue juga gak ngekost kok hehe",jawab gue,makin senga.

"Gilak!!! Salut gue bro,itu kan bisa tiga jam,pulang pergi enam jam,hebat lu hebat!",semakin dia memuji gue,tingkat ke sengaan gue meningkat setinggi rok mini banci.

"Hahaha iy..eh..tunggu tunggu,enam jam? gak sampe segitu ah",kesengaan gue menurun kali ini karena heran,darimana dia bisa bilang jarak dari rumah gue ke kampus itu enam jam pulang pergi.

"Lah emang iya? emang lu di daerah mananya,gue juga ada sodara di daerah...",

Gue pun berfikir sejenak dan mengabaikan sedikit perkataan dia,setelah gue berpikir keras,hingga dengkul gue panuan...

"Woooi,itu Sukabumi kampreeet!!!",gue pun berubah menjadi the incredible buluk.

Coba bayangkan perasaan kalian apabila tempat tinggal kalian tidak di kenali oleh orang-orang yang jauh dimata dekat di pantat,ya,karena pada saat itu gue lagi boncengan,jadi pantat gue saling bersentuhan (ini kenapa jadi menjurus ke arah yang binal gini ya!?) Balik lagi,perasaan menjadi seakan terkucilkan men,itu gue,sebagai warga disitu,coba bayangkan perasaan tempat tinggal gue,bayangkan perasaan si ibu dari tempat tinggal gue,mungkin dia akan curhat,"Mamaaa!!! kenapa aku gak terkenal Ma!!! Kenapaaa!!! Kenapaaa!!!",si ibu dari tempat tinggal gue pun menjawab,"Sudahlah nak,kita memang hanyalah tempat tinggal biasa,yang sabar ya nak *hiks*",merekapun hidup di dalam sengsara selamanya.

Oh iya,tapi di Kutabumi ini,ada hal yang gue salut,kebanyakan warga disini memiliki tingkat kemandirian yang tinggi,dari anak-anak sampai orang remaja.Buat mereka yang anak-anak,biasanya sering ada di mesjid,sambil bawa karung beras super,pulang-pulang tiga sepatu croc dan satu sendal swallow kw super berhasil di dapat.

Kemudian mereka yang menginjak masa remaja juga memiliki kehidupan sendiri,bermodalkan celana super duper nge-press,dan baju serba hitam,dengan rambut diwarna-warnain layaknya ayam sepuhan dan di mohawk,mereka biasanya mejeng di sekolah-sekolah dan meminta duit sedekah dari anak-anak cupu disitu,ya meskipun agak keras caranya,tapi ini untuk melatih sikap kedermawanan para anak didik semasa dini,sungguh mulia para remaja ini (BEGO!!!).

Terus lagi yang agak dewasaan dikit,biasanya naik motor boncengan,dan ngikutin anak kuliahan atau orang kantoran yang bawa tas polo sendirian tengah malem,disetopin,dan meminta laptop yang berada di dalamnya,namun sayangnya bukan laptop yang di dapat,tetapi hanyalah sebuah Macintosh (ini lebih dari cukup).

Memang kedengarannya kalo daerah gue tinggal ini sangar,tapi hal itu tidak lantas mengubah jati diri gue yang cupu abis ini,sifat kekanak-kanakan gue masih ada,mungkin bedanya,kalo dulu ngerengek minta tamiya,sekarang grand livina,beda tipis lah ya.

Selain itu,hal yang bikin gue gak bakalan ketuker antara Kutabumi dengan daerah lainnya,karena disini perkembangan "4laY"nya terbilang pesat.Dulu,virus yang tingkat kewaspadaannya melebihi HIV ini hanya merebak di kalangan remaja,sekarang,anak esde juga udah mahir mempraktikannya.Mungkin mereka memiliki sindikat bawah tanah yang tidak diketahui semua kalangan,suatu saat,akan gue bongkar markas utama mereka,tunggu aja,abis lo,Lay!!! Huahahahahaha...ehem..ehem,oke kita lanjut...

Meskipun demikian,tempat gue tinggal sekarang juga udah banyak mengubah dan menjadikan gue seperti yang sekarang,bersyukur!? Banget!,karena seandainya gue gak tinggal di sini,gue...gak akan bisa membedakan yang mana yang disebut alay,dan yang mana yang disebut jalan kebenaran.Tapi yang terpenting dari semuanya,gue gak akan bisa...menjalankan bisnis sendal gue karena gak bisa santai nyolong sendal selain di Kutabumi,I Love You Kutabumi!!! I Love You Sendal Gratis!!! I Love Om Om Berkumis!!! LOH!!!???

0 komentar:

Posting Komentar